Karena saya
bersedia mengikuti Diklat SAKIP, yang akhirnya mengenal Dia. Terus terang sejak awal diklat saya sudah merasa tertarik
dengan dia. Saya tertarik karena dia
manis, wajah kalem, cara bicaranya yang selalu di ikuti senyum simpul yang mempesona,
tata bahasa yang mencerminkan wanita berpendidikan dan juga mirip teman sewaktu
dulu duduk di bangku SMP. Selama mengikuti diklat, memandangnya tanpa membuat bosan dan dia
menjadi semangat mengikuti diklat SAKIP
sampai akhir. Terakhir saya mengikuti
diklat pada tahun 2005 di BANDIKLAT atau sekarang BPSDMD Provinsi Jawa Tengah,
vakum selama 12 tahun. Sebelum diklat SAKIP ini saya paling enggan mengikuti
diklat karena selain PNS saya juga disibukan bisnis di bidang ICT sejak tahun
1998 dan rental mobil sejak 2014.
Waktu dua
minggu mengikuti diklat SAKIP terasa cepat dengan adanya Dia. Paling tidak saya mempunyai kenangan terindah
selama diklat dan setelah berakhir kami semua masing-masing kembali ke
institusi daerah asal. Saya sendiri akan di sibukan kan kembali sebagai PNS di
Pemkot Pekalongan dan seorang businessman. Seiring berjalannya waktu, ingatan
tentang dia akan terkikis secara perlahan, akhirnya lenyap di telan waktu
kemudian yang akan tersisa hanya postingan di blog, youtube dan sebingkai foto “DIKLAT
TEKNIS SAKIP ANGKATAN II PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017, Semarang, 3-18
Oktober 2017 didalamnya ada seorang yang bernama Dewi Susanti, berhijab warna
merah muda dan memakai kacamata.
Setelah
berakhirnya diklat ini, sangat sangat kecil kemungkinan untuk bertemu dia. Jika
di suatu hari di masa depan, mendengar bahwa dia sukses dalam meniti jenjang karir
sebagai PNS di Pemkab Kendal, saya akan turut senang.
Saya meminta
maaf kepada semua peserta diklat SAKIP, jika ada sesuatu hal yang tidak
berkenan di hati. Semoga kita semua sukses disegala lini kehidupan.